.
Menu  
  Home
  Sekilas
  Artikel
  => Mengintip Bilik Kehidupan Adnan Oktar
  => Wanita Dalam Islam Dan Dalam Dunia Barat
  => Benda mati pun ikut beribadah kepada Allah SWT.
  => Titik Huruf ب Pada Baslamah
  HOT NEWS
  Oleh-Oleh Khas Dari Mesir
  Coret-Coret Akademi
  Perpustakaan
  Guestbook

Widget_logo


MHMMD

"Sukses individu adalah akumulasi dari kesuksesan bangsa" inilah satu slogan yang tak pernah ketinggalan dalam pelatihan mengelola hidup dan merencanakan masa depan(MHMMD) yang di pimpin oleh Marwah Daud Ibrahim Ph.D, seorang muslimah yang sukses menyelesaikan program doktoralnya di amerika serikat tepat waktu karena managemen waktunya..


Jumlah Pengunjung semenjak Dec 1st 2008
free hit counter


Wanita Dalam Islam Dan Dalam Dunia Barat

WANITA DALAM ISLAM DAN DALAM DUNIA BARAT[1]

Oleh : Asif Fudholi[2]

PROLOG

    Dalam dunia islam,wanita di posisikan begitu mulia,sampai-sampai ada hadits yang mengatakan bahwa surga ada di bawah telapak kaki ibu. Sebaliknya dalam budaya sebelum datangnya islam wanita sangatlah dipandang sebelah mata,bahkan dianggap tidak berharga.Tetapi setelah datangnya islam,wanita dapat menghirup udara bebas dan diberikan kepadanya kemuliaan posisi sebagai pendamping kholifah di muka bumi.Peran wanita sangatlah besar dalam membangun sebuah masyarakat yang berbudaya,karena generasi gemilang akan lahir dari rahimnya.

    Dalam masa kebudayaan jahiliyah,sebelum datangnya islam,wanita dianggap sangat rendah dan hina bahkan tidak sedikit ketika lahir anak perempuan akan dikubur hidup-hidup.

وادابشراحدهم بالأ نثى ظل وجهه مسودا وهو كظيم. يتورى منا القوم من سوء ما بشربه ايمسكه على هون ام يد سه فى التراب الا ساء ما يحكمون.

"Dan apabila seorang dari mereka diberi kabar dengan(kelahiran)anak perempuan,hitamlah (merah padam)mukanya dan dia sangat marah,ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak. Karena buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkan ke dalam tanah(hidup-hidup) ketahuilah alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu"[3]

    Apakah di dalam dunia islam pernah kita jumpai hal-hal seperti ini? No way…..! Karena di dalam islam tidak ada yang namanya diskriminasi terhadap wanita.Maka tidak ada tuntutan emansipasi wanita dan feminisme.Karena sejak pertama kali di wahyukannya agama islam kemuka bumi,islam selalu menjunjung tinggi harkat dan martabat kaum wanita.Dan syariat islam yang seperti ini tidak akan luntur di makan zaman,tak akan pernah berevolusi ataupun berrevolusi.Karena kemurnian syariat islam akan tetap terjaga sampai akhir zaman.Sebagaimana di sebutkan

ان نحن نز النا الذ كر وانا له لحا فظو ن

    Berbeda dengan budaya barat,yang merupakan produk dari zaman yang akan selalu berubah dan bergeser karena kikisan sang waktu.

    Sedangkan islam meletakkan antara pria dan wanita sesuai dengan kodrat masing-masing.Maka dari itu tidak ada alasan bagi kaum muslimin baik pria,wanita,tua,muda untuk menuntut lebih dari yang di gariskan oleh sang maha menetapkan,Allah SWT. Karena Allah-lah yang maha mengetahui rahasia-rahasia di balik penciptaan mahluknya.

Poligami dan Poliandri

    Islam membolehkan umatnya untuk berpoligami sebagaimana dalam al-qur'an surat an-Nisa' ayat 3 :

فا نكحوا ما طا ب لكم من النساء مثنى وثلث وربع

    Meskipun dalam ayat ini berupa perintah (Amr) tapi ini bukan merupakan kewajiban,tapi ini hanyalah sekedar ibahah atau kebolehan.Mengenai bilangan yang diperbolehkan dalam berpoligami,para ulama' masih berselisih pendapat,sebagian ulama' ada yang berpendapat bahwa matsna wa tsulasa wa ruba' itu berarti memilih antara dua tiga dan empat.Sedangkan ulama' yang lain mengartikan matsna wa tsulasa wa ruba' yaitu dua tambah tiga tambah empat atau dengan kata lain sembilan.Mereka berpendapat seperti ini karena mereka menjadikan rasulullah sebagai suri tauladannya,tapi cara mereka meniru nabi yang salah.Dan qoul yang rajih yaitu qoul yang pertama bahwa berpoligami di batasi maksimal sampai empat istri saja.

    Allah memperbolehkan berpoligami tentunya tidak hanya begitu saja membolehkannya dengan tanpa ketentuan dan tanpa syarat tertentu.

فأ ن حفتم الا تعد لوا فوا حداةا

"Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil,maka(kawinilah) seorang saja"[4]

    Adil kepada isti-istri merupakan syarat utama.Baik adil dalam memenuhi sandang,pangan dan pakaian,ataupun dalam memberi nafkah lahir dan nafkah batin.

    Sebaliknya,kita berbicara tentang poliandri,apakah dalam islam pernah kita jumpai poliandri??.never....sepanjang perjalanannya selama empat belas abad lebih,dalam islam belum pernah kita temui atau dapatkan nass yang memperbolehkan kaum wanita untuk berpoliandri.Bahkan berpoliandri sendiri itu merupakan larangan.Secara logika saja kalau seorang wanita melakukan poliandri,ini akan berakibat buruk pada anaknya,dan akan timbul pertanyaan,merupakan keturunan dari bapak yang manakah anak ini??..Ini akan menjadi masalah besar apalagi apabila anaknya perempuan,masalah akan berkelanjutan sampai menikahnya anak tersebut,bahkan seterusnya.Dilihat dari hal ini saja kita bisa menyimpulkan betapa telitinya agama islam dalam mengatur hidup umatnya.sampai masalah sekecil ini di bahas hingga ke akar-akarnya.Dan ini tak akan kita temukan dalam dunia barat yang tak pernah memperhatikan hal-hal seperti ini.Jika mereka mau berfikir apa yang menjadi kebiasaan mereka itu merupakan masalah besar bagi mereka,hanya saja mereka lebih suka bermain-main dan melarikan diri dari permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi.

Hijab Syar'i

    Mengapa disebut hijab syar'i??Kalau kita dihadapkan istilah seperti ini,pasti dalam benak kita akan timbul pertanyaan "kalau ada hijab syar'i,pastinya ada juga hijab ghoiru syar'i??Dan apakah yang di sebut dengan hijab syar'i dan hijab ghoiru syar'i itu??Kalau kita membuka libas at-taqwa[5] kita akan menemukan istilah-istilah seperti ini.Mengenai pengertiannya kita dapat menyimpulkan dari pendapat kefgen dan touihie-specht[6] bahwa busana memiliki tiga fungsi,yaitu yang pertama sebagai diferensiasi.Kedua,busana berfungsi sebagai ungkapan dari perilaku seseorang dan yang terakhir bahwa busana berfungsi sebagai luapan dari emosi yang ada.

    Busana akan memberikan identitas kepada seseorang yang bersangkutan.Busana apakah dan yang bagaimanakah yang di kehendaki oleh syari'at islam dan yang patut di kenakan pada kehidupan yang fana' ini??tentunya busana yang syar'i,busana yang menutup aurat karena dengan menutup aurat adalah merupakan sebagian dari ketaqwaan seorang muslim.


    Dari ketaqwaan yang ada dalam diri akan terbias kepada rasa malu untuk memperlihatkan atau mempertontonkan aurat kepada orang lain.Busana muslimah akan memberikan identitas kepada seorang muslimah terhadap keislamannya.


    Dengan itu seorang muslimah akan membedakan dengan kelompok wanita yang lainnya.Busana muslimah memberi citra diri yang stabil,ia mencerminkan citra diri yang seakan berkata "asyhadu bi anna muslimun" dan kaitannya dengan ini emansipasi tidak bisa dijadikan alasan bagi seorang muslimah untuk menanggalkan jilbabnya.Karena hijab tidak akan menjadi kerikil ataupun jadi batu ganjalan bagi wanita muslimah untuk berkarir.Sebagaimana yang di sebutkan oleh Muhammad Sya'id Asmawi dalam bukunya Haqiqah El Hijab Wahujiat El Hadits,bahkan beliau menganggap bahwa hijab hanyalah produk politik dari kholifah Utsman bin Affan.Pada realitanya hijab tidak menjadi hambatan bagi kaum wanita,dan nyatanya banyak Qudwatun khasanah muslimah yang sukses seperti Sayida Nafisah binti Abi Muhammad Hasan yang selama hidupnya di Mesir selalu memberi ceramah di masjid jami',bahkan Imam syafi'I pun pernah menimba ilmu dari beliau.Juga Syayeda Zudaedah,istri kholifah Harun Arrosyid.Konon di dalam satu sumber menyebutkan bahwa beliaulah yang memerintah untuk membangun kota Alexandria setelah dihancurkan oleh bizantium.Dan figur-figur lain seperti Qothru An-Nada,Syahdah Fakhru An-Nisa',atau yang dari tanah air kita sendiri seperti Cut Nya' Dien dan RA.Kartini.

    Sedangkan bangsa barat menganggap hal ini sebagai ganjalan dalam reformasi dan modernisasi,dan sangkalan mereka beralasan atas tuntutan persamaan hak(emansipasi).Namun ,konsep emansipasi itu sendiri yang semakin lama semakin tidak jelas,yang seharusnya emansipasi membebaskan wanita dari belenggu perbudakan,tetapi malah menjerumuskan wanita ke jurang perbudakan yang baru.Pada masyarakat kapitalis,wanita dieksploitasi dan menjadi komoditas yang dapat di perjual belikan kepada umum,lihat saja tayangan iklan-iklan di media informasi di sekeliling kita.Di dalam masyarakat yang bebas,wanita di didik budaya permisif yang lepas dari nilai-nilai normatif hanya untuk kepentingan industri.Di luar konsep islam mereka menuntut kesamaan,kebebasan dan hak asasi manusia,padahal mereka malah mengabaikkan kodrat dan martabat wanita yang seharusnya dijunjung tinggi.Secara tidak langsung mereka menganggap bahwa islam bersikap diskriminasi terhadap wanita.Padahal islam menempatkan wanita tidak melebihi atas apa yang telah di gariskan dan dikodratkan sebagai wanita.

    Bahkan karya yang telah banyak mengundang perdebatan sekitar emansipasi wanita muncul di tahun 1899 dengan judul "Tahrir el mar'ah"buah pena Qosim amin(1863-1908) dia dan para reformis modernis yang lainnya berpendapat bahwa masyarakat islam akan menjadi ganjalan reformasi dan modernisasi selama wanita mulimah menjadi korban kebodohan,kewajiban hijab dan pemerkosaan hak asasi manusia,serta tunduk pada etika,adat-istiadat masa kemunduran dan masa kegelapan.Sebenarnya pemikiran yang di ajukan oleh Qosim Amin benar adanya,bahwa wanita harus di bebaskan dari kebodohan karena wanita merupakan bagian dari umat yang harus diberdayakan.Hanya saja ide yang diajukan terlalu mengekor kepada pemikiran barat yang pada waktu itu lagi gencar-gencarnya menuju modernisasi kapitalis yang membolehkan apa saja(permisif[7]).Sedangkan islam memiliki etika tersendiri yang harus di patuhi oleh semua ummatnya.Islam tidak melarang wanita modern dan mempunyai wawasan dalam berfikir,dan sikap yang modern pula.Karena arti modern itu sendiri kalau di pahami secara benar dan pada tempatnya akan bermakna positif.



PENUTUP

    Islam is only solution,itulah kiranya jargon yang paling cocok untuk kita gembor-gemborkan,dan itu memang benar adanya.Islam dalam perjalanannya selama hampir 15 abad,yang selalu menjunjung tinggi dan memperjuangkan kaum wanita.Tanpa islam,permasalahan emansipasi wanita akan selalu bergulir dengan warna-warninya.Dan tak akan ada jalan keluar yang maslahat kalau di pecahkan dengan hukum dan undang-undang konvensional,dan satu-satunya hukum yang dapat berbicara dan dapat memberikan solusi yaitu hukum illahi(samawy) makna emansipasi wanita yang sepatutnya diperjuangkan adalah perjuangan kaum wanita demi memperoleh hak memilih dan menentukan nasib sendiri.Akibat normatif yang terbelenggu persepsi etika,moral,dan hukum genderisme lingkungan sosio-kultural yang kolot dan serba keliru.Belenggu budaya anakronistis itulah yang harus dirombak oleh perjuangan emansipasi wanita yang berkedokkan Hak Asasi Manusia.

    Semoga makalah sederhana dan jauh dari sempurna yang seharusnya belum patut untuk dipresentasikan ini bisa menumbuhkan kembali semangat belajar kita bersama datangnya musim semi dan bisa membangunkan semangat hidup kita yang telah di tidurkan oleh musim dingin yang telah berlalu.Lebih-lebih bisa menjadi bahan renungan bagi kaum wanita pada khususnya,atas makna emansipasi yang sesungguhnya,demi tercapainya cita-cita luhur islam untuk menjadi khoir el ummah.Dan ummat ini membutuhkan wanita-wanita sebagai partner laki-laki dalam perjuangan.Karena wanita adalah tiang negara.Ingat...dibalik kesuksesan seorang laki-laki,tentu ada wanita yang mendampinginya.dan diskusi tentang wanita seperti ini adalah wujud riil kepedulian kita dalam menjunjung tinggi harkat dan martabat kaum wanita.

Wallahu a'lam bissowab….

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

------THANK'S------

Cairo,20 Maret 2006

Pemakalah,

M.Asif Fudholi


[1].Makalah ini dipresentasikan pada acara bedah buku RAKHMA hari Senin, 20 Maret 2006 di rumah Ibu Azizah(Agus Yulianto) Saqor Quraisy.

[2].Mahasiswa Al-Azhar University Fakultas usuluddin tingkat I.

[3].Al-qur'an dan terjemahnya Surat An-Nahl ayat 58-59.

[7].Faham yang di kembangkan oleh kaum kapitalis.

[4].Al-Qur'an dan terjemahnya surat An-Nisa' ayat 3.

[5].Karya DR.Iyadah bin Ayub Al-Khabisyi,ulama' kelahiran Iraq 1946 berdomisili di Dubai dan mendapatkan gelar MA.di universitas Ummu El-qura'

[6].Sosiolog,penulis barat dan pakar busana.

Jangan lupa waktu sholat ya...  
   
Link yang bisa di jelajahi  
 
Download Buku Digital
Asief's multiply
RAKHMA Online
al-azhar
Warungkopimangkuyudan
 
Temen-Temen Ku  
  Darsuna M.
Iftah Sidik
Imam Mahmudi
Kholil
Luthfi
mas Baz
Munir
Qodri
 
Visitor Locations  
  Locations of visitors to this page
 
Shoutbox  
 
Tinggalkan pesan-pesanmu di sini
 
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free