Seorang mahasiswa al-azhar university jurusan theology, sebelum menceburkan dirinya kedalam kampus tertua di dunia ini, seorang yang terlahir di kota sate memulai pandidikannya di MI Islamiah Tawangrejo, ini kali pertama dia mendapatkan pendidikan secara formal yang kemudian di lanjutkan di SLTP N1 Kunduran, di lembaga pendidikan inilah bakat dan potensi diri beliau mulai kelihatan. Bakat dan potensi diri pada dirinya sebagian besar dalam bidang ilmu pengetahuan baik dalam dunia seni(seni rupa dan seni musik) juga pengetahuan dalam bidang komputer dan elektronika.
Ketrampilan dalam dunia seni terlihat ketika seorang temannya bernama qori' mengajaknya masuk kedalam studio music. Secara spontan dia bisa memainkan drum untuk mengiringi lagu "bila kau tak di sampingku" by Sheila On Seven. bakatnya dalam dunia drum di telusuri secara autodidak, sampai akhirnya Mr.Win Ardi mendampingi dalam kursus drum di studio 58 solo. Makanya tak heran jika dimanapun dia berada dia selalu memiliki group band, bahkan ketika dia sedang menjalani pendidikan di universitas al-azhar dia tetap menyempatkan dirinya untuk membentuk group band yang bernama Cut Rock Band.
Sedangkan bakatnya dalam dunia elektro dapat dilihat ketika masih menimba ilmu di SLTP N1 Kunduran, nilai pelajaran elektronika yang selalu tertinggi di kelasnya serta serta kehidupan kesehariannya yang selalu merasa nyaman ketika sedang bergulat dengan dunia elektronika dan komputer.
Makanya tidak heran kalau seorang asief kuliah di Al-Azhar Syarif ngga' naik-naik, karena memang potensi dirinya bukanlah di situ, tapi indahnya seorang asief tetap punya semangat tinggi dan selalu berkeyakinan Aku Pasti Bisa karena semuanya adalah sesuatu yang bisa di pahami oleh indra dan bisa di pelajari meskipun sedikit demi sedikit.